top of page

My Resignation Story

  • Bakuyyyy
  • 13 Jun 2020
  • 11 menit membaca

Diperbarui: 17 Jun 2020


Halo teman-temankuy!

Setelah sekian lama, akhirnya Bakuy memutuskan untuk kembali menulis. Sebenarnya, ada 1 trip lagi yang belum Bakuy tulis artikelnya. Trip ini Bakuy lakukan akhir tahun 2019 kemarin sesaat sebelum resign. Ke mana? Ditunggu saja yah ceritanya hoho. Saat ini artikelnya sedang Bakuy persiapkan dan semoga bisa rilis dalam waktu dekat. Aamiin!

Tapi sebelum itu, Bakuy pengen berbagi cerita dengan teman-temankuy tentang apa yang terjadi pada akhir tahun 2019 kemarin. Ini engga ada hubungannya sama traveling, sih, tapi walau bagaimanapun juga, ini adalah salah satu keputusan besar yang mungkin akan sangat berpengaruh dalam kehidupan Bakuy di masa depan.

Okay, jadi langsung dimulai aja yah!

Kehidupan Sebagai Seorang Auditor

Setelah lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Depok, Bakuy mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai auditor di salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) paling prestisius bukan hanya di Indonesia, tapi dunia. Bakuy masih ingat sekali betapa bersyukurnya Bakuy saat itu. Soalnya Bakuy sadar betul mencari kerja itu bukan perkara mudah. Lulus dari PTN favorit bukanlah jaminan untuk mendapatkan karier yang bagus. Ijazah hanya akan mempermudah kita sampai ke meja interview, dan sisanya ya usaha kita sendiri :) Tapi pada saat itu, Tuhan membuka jalan bagi Bakuy lebar-lebar sehingga Bakuy dapat dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tanpa harus tes maupun interview.

Sudah bukan rahasia umum kalau kerja sebagai auditor itu ada yang namanya 'peak season' dan 'low season'. Peak season adalah periode sibuk di mana jam kerja auditor bisa benar-benar gila. Biasanya periode ini dimulai dari awal Januari hingga akhir April. Kenapa sibuk? Karena pada periode ini perusahaan harus segera menyusun laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh KAP. Kalau ditanya kenapa jam kerjanya bisa gila seperti itu, ya jawabannya macam-macam. Bisa jadi karena memang perusahaannya berantakan, sehingga data-data sulit diverifikasi, atau ya memang bisnisnya rumit sehingga auditor kesusahan sendiri memahaminya dan menentukan strategi pengauditannya. Pokoknya, alasannya bisa macam-macam. Dan selalu diingat yah, yang diperiksa itu hasil pencatatan selama satu tahun. Bayangin aja kerjaan satu tahun diperiksa dalam waktu kurang dari sebulan.

Bakuy masuk ke KAP tersebut (sebut saja KAP Bernama) pada bulan September 2018. Seharusnya saat itu masih low season karena masih di pertengahan tahun sehingga tidak banyak klien yang memerlukan jasa audit. Tapi karena satu dan lain hal, ada satu klien yang butuh diaudit segera dan Bakuy kedapatan klien tersebut. Wah, itu langsung seperti peak season :") pulang tidak menentu. Hampir setiap hari pulang jam 2 pagi dan sampai rumah jam setengah 4 pagi. Trus jam 8 pagi harus sudah naik kereta lagi. Sabtu hampir selalu masuk dan kadang-kadang Minggu juga. Bener-bener capek, deh, pokoknya. Sampai-sampai Bakuy sempat mengeluh dan pengen cabut.

Tapi kalau dipikir-pikir sih sayang juga. Masa belum sampai 3 bulan uda resign? Kan gengsi, ya? Kayak lemah banget gitu kesannya. Jadi Bakuy pun menguatkan diri. Untunglah, walaupun capek, tapi tim di klien ini bener-bener suportif banget. Asli, ini salah satu tim terbaik yang pernah Bakuy dapat selama kerja di KAP Bernama. Bakuy sempat melakukan kesalahan yang menurut Bakuy parah banget karena bikin kerjaan jadi engga selesai, tapi somehow bisa di-handle dan ditenangin juga sama seniornya. Pokoknya menurut Bakuy, di sini tuh tim yang paling oke banget deh untuk Bakuy walaupun ya kerjaannya najis banget yah.

Tapi teman-temankuy, walaupun timnya baik, tapi tidak begitu dengan kliennya :( Bakuy dapat PiC yang moody banget dan apesnya selama ini Bakuy selalu nyamperin dia pas lagi bad mood. Mbak ini (sebut saja Mbak Beringin) pernah sampai marahin Bakuy, sampai teriak-teriak gitu dan satu ruangan denger :" padahal itu pertama kalinya Bakuy tanya ke dia. Ya yang namanya auditor junior, baru banget lulus kuliah, kan masih nge-blank ya :( bahkan waktu itu istilah suspense account aja Bakuy engga tau :( tapi yang namanya klien ya pasti gitu sih. Waktu itu Bakuy sedih banget sampek hampir bener-bener mau resign. Tapi syukur banget tim di sini selalu memberi semangat, jadi akhirnya Bakuy bisa bertahan sampai akhir.

Bakuy inget banget tuh salah satu perkataannya. "Kamu belajar lagi sana. Otak kamu masih belum nyampe."

Hiks...

Di antara sekian banyak hal yang Bakuy pelajari selama bekerja di KAP Bernama, pembelajaran paling penting yang Bakuy dapatkan adalah tentang kerja sama tim. KAP Bernama punya sistem tim yang fleksibel, jadi ketika ngaudit perusahaan X misalnya, team member-nya bisa si A, B, C dan D. Tapi si A engga akan selamanya berada di tim itu. Misal, si A juga kedapatan tugas ngaudit perusahaan V, maka si A timnya bisa sama si Q, R, dan S. Jadi dalam setahun kita bisa kerja dengan banyak sekali orang dan tentunya mereka punya cara kerja yang berbeda-beda serta karakter yang berbeda-beda pula juga, sehingga kita dituntut untuk beradaptasi dengan begitu cepat.

Apakah bekerja dengan cara seperti itu mudah?

Sejujurnya, it's a challenge. Kalau kita ketemu tim yang klop banget, wah itu akan jadi tim yang nyaman. Tapi hal yang seperti itu cukup jarang terjadi. Bakuy pernah kok, berada di tim yang super engga nyaman. Yang tiap hari dimarah-marahin dan Bakuy pun pernah sempat nangis di taksi :" (ssssttttt diem-diem yaaa wkwkwk) tapi ya yauda toh badai pasti berlalu. Jalani aja. Selalu diingat bahwa semua orang berada dalam tekanan, sehingga kadang emosi jadi mudah tersulut. Intinya, maklumi keadaan sambil terus jadikan pembelajaran.

Di antara sekian banyak teguran, Bakuy paling ingat waktu salah seorang senior pernah bilang, "lu uda menghancurkan engagement ini."

Note : bagi yang ga tau apa maksud engagement, anggap aja itu ibarat semacam kontrak kerja lah antara KAP dengan perusahaan yang akan diaudit.

Asli. Kalimat itu bener-bener masih terngiang di kepala Bakuy bahkan sampai hari ini. Sedihhhhh bangetttt dibilang kayak gitu. Ya okedeh, kerjaan Bakuy memang ada yang salah, tapi menurut Bakuy kesalahannya bukan yang sampek layak untuk disebut 'menghancurkan'. Apakah Bakuy punya kapasitas sebesar itu untuk menghancurkan sebuah engagement? Bakuy pas itu bener-bener down. Ya, gimana sih, perasaan teman-temankuy kalau hasil jerih payah teman-temankuy engga dihargai sama sekali?

Sepanjang dia bicara, dia hampir ga pernah nekenin hal positif karena dia selalu mencecar hal-hal negatif dari Bakuy. Misal, dia heran kenapa Bakuy jarang banget tanya ke dia. Tapi dia gapernah sadar kalau Bakuy dan teman-teman tuh takut sama dia, karena dia sering banget marah-marah di ruangan dan kalimatnya itu bener-bener yang nyakitin. Misal, "Kerjanya bisa lebih bener lagi, ga?" atau "Lu ngerti ga sih Bay sebenernya apa yang harus lu solve?"

Tapi ya udah lah, toh akhirnya Bakuy sudah memperbaiki kesalahan itu dan akhirnya tidak terjadi sesuatu yang fatal. Bakuy pun berusaha tetap menjaga hubungan baik dengan senior tersebut. Di KAP, kita dituntut untuk menjadi profesional. Dan profesional yang dimaksud di sini tentu saja termasuk memisahkan antara hubungan pertemanan dengan hubungan kerja. Walaupun kalau diingat-ingat masih sedih juga sih haha.

Kendati demikian, banyak juga kenangan manis yang Bakuy dapatkan selama bekerja di KAP Bernama, antara lain teman-teman yang tidak akan tergantikan. Serunya kerja di KAP itu ada batch yang jadi kayak angkatan gitu. Jadi kita punya teman sebaya yang bener-bener ngerti keluh kesah kita, bisa diajak diskusi, pokoknya udah kayak kuliah lagi aja. Soalnya temen-temennya juga umumnya ga beda jauh usianya. Biasanya sama-sama baru lulus kuliah juga, jadinya obrolannya nyambung. Beda banget kan sama di kantor-kantor biasa yang temen-temennya bisa jomplang banget usianya, ada yang baru lulus, ada yang udah punya anak, dll.

Terus KAP Bernama juga sering mengadakan acara-acara gathering dan outing yang seru-seru. Di setiap acara, biasanya akan ada pentas seni yang dipersembahkan dari angkatan baru. Ini seru banget karena kita serasa kayak kuliah lagi gitu nyiapin naskah drama, latihan nari, bikin kerajinan tangan, pokoknya seru deh!

Intinya, KAP Bernama memberikan beragam kenangan mulai dari yang manis sampai yang pahit. Bakuy yakin semua kenangan ini, termasuk pelajaran-pelajaran yang Bakuy dapat, tidak akan bisa Bakuy peroleh di tempat manapun selain di KAP Bernama.

Kenapa Resign?

Banyak yang bilang KAP itu tempat yang pas banget kalau mau karier yang cepat. Kalau di KAP, setiap tahun ada yang namanya promosi. Jadi selama performa kita baik, karier kita bisa naik terus tiap tahun. Kayak kenaikan kelas gitu, lah. Beda sama di perusahaan lain, di mana untuk naik level itu susah banget. Biasanya baru dilakukan kalau posisi atas ada yang lowong.

Bakuy sangat setuju dengan hal ini. Kalau teman-temankuy ingin jenjang karier yang cepat dan jelas, KAP bisa jadi solusi. Kalau teman-temankuy bersifat money-oriented, KAP juga bisa menjawab. Kalau teman-temankuy ingin exposure yang melimpah, KAP tak perlu dipertanyakan lagi.

Akan tetapi, setelah setahun bekerja di KAP Bernama, Bakuy mulai mempertanyakan motivasi Bakuy.

Bakuy tidak merasakan 'jiwa' Bakuy berada di sana. Oke, kariernya jelas, teman-temannya oke, tapi Bakuy merasa seperti salah tempat. Bakuy berusaha mengenali diri Bakuy sendiri dan menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini Bakuy pendam erat-erat karena membohongi diri sendiri. Pada saat itu, bahkan pertanyaan sesimpel 'rencanamu apa?' jadi pertanyaan yang sangat sulit dijawab.

Pada akhirnya, Bakuy benar-benar yakin kalau Bakuy tidak punya masa depan di KAP Bernama. Bakuy tidak merasa turut berkontribusi akan sesuatu, dan itu membuat hati Bakuy terasa benar-benar kosong. Btw, ini tidak berlaku untuk semua orang, yah. Semua orang punya preferensi sendiri-sendiri. Dan ini adalah apa yang Bakuy rasakan pada saat itu.

Bakuy ada goals lain yang pengen Bakuy capai. Goals itu adalah yang membuat Bakuy ingin terus menjalani hidup. Dan Bakuy sadar, KAP Bernama tidak bisa membantu Bakuy dalam mencapai goals tersebut.

Keputusan ini tidak diambil dalam waktu satu malam. Bukan karena tim yang tidak nyaman maupun tekanan kerja yang luar biasa. Keputusan ini Bakuy ambil setelah melalui berbagai pertimbangan matang serta masukan dari teman dan keluarga.

Akhirnya, pada bulan September 2018, Bakuy pun memantapkan tekad untuk mengundurkan diri. Hanya saja, kesempatan itu baru bisa terlaksana pada akhir Desember 2019. Kalau ditanya kenapa sebentar banget kok baru setahun sudah mengundurkan diri, ya untuk apa diperlama lagi kalau memang pada akhirnya toh Bakuy tau goals Bakuy tidak ada di sana? Untuk apa Bakuy menghabiskan satu tahun lagi untuk sesuatu yang menurut Bakuy tidak berarti signifikan bagi apa yang ingin Bakuy capai?

So, then, 12 December 2019, I'm officially quit my job. It's coincidentally my birthday as well, by the way ahaha.

Jadi, sekarang Bakuy berkarier di mana?

Seperti yang teman-temankuy ketahui, Bakuy sukaaaaaaa bangetttt jalan-jalan. Cita-cita Bakuy adalah ingin berkontribusi di dunia yang Bakuy sukai ini, entah dengan bekerja di Kementerian Pariwisata atau di perusahaan yang bergerak di industri pariwisata.

Di saat Bakuy sudah mempertanyakan keinginan Bakuy untuk melanjutkan karier di KAP Bernama, ternyata Bakuy mendapatkan panggilan interview dari salah satu OTA terbesar di Indonesia. Asli, waktu itu Bakuy senenggggg bangetttt. Bakuy udah dari dulu pengen kerja di OTA ini. Sejak dari SMA Bakuy penasaran sama OTA ini dan pengen masuk sana, tapi dari kuliah masukin aplikasi engga pernah dipanggil huhu :" jadi pas akhirnya dipanggil untuk interview, Bakuy bener-bener super excited, merasa Tuhan udah mendengarkan doa Bakuy dan Bakuy akan berusaha keras supaya bisa lolos interview.

Tahap pertama interview lewat telepon oleh HR. Ditanya hal-hal umum seperti gaji saat ini, job description di kantor lama, allowance and benefit, pengalaman, pendidikan, gitu gitu lah. Awalnya pakai bahasa Indonesia, tapi lalu switch ke bahasa Inggris. Masih okelah. Tahap ini pede lolos karena sama sekali engga kesulitan dan Bakuy jawab semua pertanyaan sejujur-jujurnya.

Nah, dua minggu kemudian baru deh dapat surel lagi isinya undangan interview tahap dua. Kali ini bareng asisten manager dari tim yang bersangkutan. Sebelum interview, Bakuy uda kepoin dulu interviewer-nya lewat linkedin (namanya tercantum di surel undangan interview). Eh, ternyata interviewer-nya dulu pernah kerja di KAP Bernama juga. Wah, lega campur deg-degan. Lega karena itu berarti harusnya ada ikatan emosional (emosional paleluuuu) karena sama-sama alumni KAP Bernama, tapi deg-degan juga karena berarti si interviewer-nya ini tau prosedur-prosedur di KAP Bernama. Bakuy takut kalau interviewer tanya prosedur lebih dalam dan Bakuy masih belum ngerti, soalnya kan Bakuy baru setahun lebih dikit kerja di KAP Bernama jadi pasti ilmunya belum gitu banyak :(

Nah, waktu interview, agak deg-degan sih, tapi syukurlah Bakuy bisa jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Nah, gongnya itu waktu disuruh bikin jurnal akuntansi di papan tulis HAHAHAHAAHHA! Waktu itu Bakuy disuruh bikin jurnal penjualan tiket pesawat. Sekilas gampang, tapi ternyata rumit juga! Bakuy berkali-kali tulis, hapus, tulis, hapus, sampai berkeringat dingin. Gimana ya? Grogi campur bingung akhirnya otak jadi blank sendiri. Bakuy mumet nyari-nyari kok engga ketemu jurnal Cost of Sales (CoS)-nya, apa Bakuy salah jurnal, apa ada step yang kelewatan. Karena ga kunjung ketemu sampai 15 menit, akhirnya Bakuy nyerah dan bilang kalau Bakuy ga nemu CoS nya. Interviewer pun bilang kalau ini memang transaksi sederhana, tapi jurnalnya kompleks. Huhu gagal deh. Ga dapat 1 poin :(

Trus Bakuy dikasih soal di laptop gitu, tentang akuntansi sama tentang rumus-rumus excel. Yang tentang akuntansi sih, menurut Bakuy masih oke lah. Bakuy lumayan pede ngerjainnya. Nah yang excel ini susah wkwkwk. Jadi tipe soalnya tu kayak misal, kita dikasih data penjualan, trus kita diminta cari tau berapa total diskon dari penjualan tiket pesawat, di mana diskon tiap rute dan jam beda-beda, dan tiap airlines pun beda-beda pula! Rumus-rumusnya bener-bener yang uda numpuk-numpuk dan Bakuy jadi bingung sendiri ini harus pakai rumus apa. Karena waktu uda mepet dan tak kunjung ketemu rumus yang benar, Bakuy pun pasrah aja pakai cara filter-filter sampai ketemu angka yang diinginkan :( pokoknya Bakuy gamau nyerah gitu aja, diusahakan tetep ketemu jawabannya walaupun belum tentu bener, paling engga interviewer tau kalau Bakuy uda berusaha maksimal :(

Di akhir interview, Bakuy dikasih kesempatan tanya. Bakuy tanya apa ekspektasi interviewer pada seseorang yang nantinya menempati posisi tersebut. Bakuy lupa persisnya interviewer bilang apa, tapi Bakuy ingat banget dia bilang kalau dia expect nantinya orang tersebut punya logika yang bagus.

DUEEERRR!

Terasa disindir banget ga siiiihhh uda gagal bikin jurnal yang harusnya gampang T.T Waktu itu Bakuy uda hopeless banget, uda ga ngarep apa-apa lagi. Uda pasrah aja lanjut di KAP Bernama setahun lagi.

Belakangan pas udah di kereta, Bakuy baru inget kalau OTA ini kan jasa keagenan ya, otomatis emang gaada CoS nya! Waduh, di situ Bakuy sedih banget kok bisa-bisanya lupa sama prinsip pendapatan keagenan! :" Memang sepertinya bukan rezeki Bakuy di OTA yang sudah Bakuy cita-citakan sejak lama itu :( Bye, impian...

Tapi tapi tapi, ternyata Bakuy dapat surel lagi! Isinya interview tahap ketiga dan kali ini sama manager-nya langsung. Kali ini Bakuy bimbang. Dua minggu lalu kan Bakuy uda izin sakit, masa izin lagi? Kan gaenak sama senior yang uda mulai senewen ini. Tapi Bakuy teringat beberapa bulan lalu Bakuy sempat interview juga di tempat lain (OTA juga, tapi lebih kecil dari yang ini), uda sampai tahap ketiga dan uda cuti sampai tiga kali buat interview, dan ujung-ujungnya ga dapet :( sedihnya, gaada pemberitahuan kalau ga dapet. Kek bener2 dilepas aja gitu. WA di-read doang pula. Yaa menurut Bakuy harusnya ada etikanya dong, paling ngga dikabarin gitu lewat surel. Ini engga. Kan sedih ditunggu-tunggu :(

Nah, Bakuy merasa kalau itu terulang lagi, nama Bakuy akan jelek banget di KAP Bernama karena terlalu sering izin. Tapi hati Bakuy ga bisa dibohongin. Bakuy pengen banget ke situ dan rasanya kalaupun ga dapet, ya yauda gitu paling ngga uda berusaha semaksimal mungkin, daripada cuma diam aja dan akhirnya Bakuy engga ke mana-mana.

Akhirnya Bakuy pun memutuskan untuk datang. Interview ketiga ini menurut Bakuy lebih rileks karena uda engga dikasih soal-soal lagi, tapi lebih dicecar tentang pengalaman kerja (soalnya interviewer-nya dulu juga pernah jadi auditor dan alumni kampus yang sama dengan Bakuy). Pertanyaannya misal kayak "kamu pernah ngaudit area apa aja?" Bakuy jawab tuh area-areanya ada Cash, AR, AP, dll. Trus interviewer tanya lagi prosedur ngaudit AR gimana ya? Nguji cut-off nya gimana? Kalau ada yang under/over statement gimana? Kamu pernah ketemu isu apa aja? Resolve-nya gimana? Gitu, sih. Jadi dari sini Bakuy nangkep kalau tahap 1 itu menguji background calon, tahap 2 menguji pengetahuan dasar, dan tahap 3 menguji cara berpikir kritis. Bakuy lebih puas sama tahap ketiga ini dibanding tahap kedua, karena Bakuy yakin dengan jawaban-jawaban yang Bakuy berikan. Jadi, Bakuy kembali berharap-harap cemas supaya bisa lolos.

Ga berapa lama kemudian, Bakuy dapat email lagi dari OTA tersebut yang ngabarin kalau Bakuy diterima!

Sumpah, hari itu Bakuy bener-bener bahagiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bangettttttttttttttttt. Pas itu Bakuy lagi di kedutaan buat ngambil visa, dan visanya pun disetujui, jadi senengnya dobel hoho. It's literally one of the best day in my life! Rasanya kek masi ga percaya gitu lho akhirnya bisa bergabung ke kantor yang udah sejak SMA Bakuy idam-idamkan. Finally, Bakuy bisa berkontribusi di dunia yang Bakuy sukai. Hanya dengan mengingat hal itu, rasanya Bakuy uda seneng banget. Alhamdulillah puji Tuhan sampai dengan hari ini, Bakuy masih berada di kantor tersebut dan malah makin betah di sana.

It's just lovely when you can do what you really care about. It brings you happiness, it sparks you joy.

Bakuy benar-benar merasa di sinilah tempat Bakuy yang sebenarnya. Bekerja demi materi memang baik, tapi bekerja demi materi serta antusiasme itu jauh lebih menyenangkan! Dulu, Bakuy kalau ke kantor itu lemes banget. Tapi sekarang Bakuy hampir selalu semangat karena selalu berpikir bahwa setiap harinya, ada banyak orang yang hendak bepergian dan mereka butuh bantuan Bakuy untuk melakukannya.

Tourism industry is such an awesome world! I love it, and will always love it!

Bahkan Mamanya Bakuy pernah bilang, "Kamu sekarang kalau ke kantor mukanya cerah, ya? Dulu kalau ke kantor mukanya pasti suram." Hahaha.

Resign

Tanggal 12 Desember 2019, bertepatan dengan hari ulang tahun Bakuy, akhirnya Bakuy resmi mengundurkan diri dari KAP Bernama. Kalau dibilang sedih apa engga, ya jelas sedih sih terutama karena harus meninggalkan teman-teman. Bakuy punya banyak banget teman yang suportif di KAP Bernama. Mereka orang-orang hebat yang Bakuy selalu merasa salut dan hormat. Salah satu motivasi Bakuy bertahan di KAP Bernama sampai satu tahun lebih sedikit ya karena mereka ini. But once again, it's not a goodbye. It's just a see you later

Begitulah perjalanan Bakuy di KAP Bernama. Such a wonderful, cheerful, yet challenging adventure. Kendati sudah resign dari KAP Bernama, Bakuy tetap merasa bangga pernah berkontribusi di sana. Itu adalah satu tahun pengalaman luar biasa yang pada akhirnya membentuk diri Bakuy yang seperti sekarang, yang lebih siap dihempas badai dan ditiup bencana.

I decide to leave because I have to leave. I leave in order to grow. I grow not only for my future, but also for my happiness as well.

Thank you, KAP Bernama.

Thank you for everything.

You Might Also Like:

20220525_001003[1]
20190920_143037
20191207_141107
20220524_162459[1]
20191201_175832
20190918_081423%20(1)_edited
20190727_094635_edited
20190921_112855
20191202_124237
Church of the Savior on Blood, Saint Petersburg, Russia
About Me

Bayu, atau yang (belakangan ini) kerap dipanggil Bakuy, merupakan orang biasa yang memutuskan menjadi seorang solotraveler sejak tahun 2015. Pengalaman traveling-nya mungkin masih sangat minim, tapi kisah-kisah seru seorang solotraveler membuatnya tak tahan untuk tidak berbagi cerita dengan banyak orang

 

Read More

 

Join my mailing list

Bakuyyyy

Subscribe di sini ya teman-temankuy!

bottom of page